ADITIF BENSIN.pdf - Makalah Biofuel

biofuel
Bahan bakar adalah salah satu unsur yang sangat penting bagi kendaraan bermotor. Bahan bakar yang umum dipakai kendaraan bermotor adalah bahan bakar cair, seperti bensin. Setiap negara memiliki standar untuk emisi bahan bakar. Indonesia menggunakan standar euro II sebagai standar emisi bahan bakar. Disamping standar emisi, bensin yang digunakan juga harus dapat mencegah ketukan (knocking). Kemampuan bensin dalam mencegah terjadinya ketukan pada mesin biasanya diukur dengan angka oktan, RON (Research Octane Number), dan MON (Motor Octane Number). Semakin besar ketiga angka tersebut maka semakin baik kualitas suatu bensin. Angka oktan, RON, dan MON bensin dapat ditingkatkan dengan ditambahkan bahan aditif ke dalam bensin tersebut. Semula, ketiga angka ini ditingkatkan dengan menambahkan TEL (Tetra Ethyl Lead) dan TML (Tetra Methyl Lead). setelah selama beberapa waktu dipakai, para peneliti menemukan kelemahan TEL dan TML yaitu dapat menimbulkan emisi bahan bakar yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Lalu dilakukan beberapa penelitian mengenai bahan aditif bahan bakar sebagai pengganti TEL dan TML. Kemudian para peneliti menemukan MTBE sebagai pengganti TEL dan TML. Tetapi, kelarutan MTBE dalam air tinggi, sehingga dapat menimbulkan kerugian kepada manusia. Apabila terjadi kebocoran tangki SPBU maka bensin akan meresap ke dalam tanah. Air tanah yang terminum manusia ini berbahaya karena sudah tercemari dengan MTBE yang bersifat karsinogenik (zat penyebab penyakit kanker). Setelah itu dikembangkan beberapa penelitian tentang bahan aditif bahan bakar yang.................

yang lebih baik dibandingkan etanol dalam hal peningkatan angka oktan, RON, dan MON, namun metanol tidak dapat dipakai karena sifatnya yang korosif sehingga berbahaya bagi mesin. Etanol adalah bahan yang ramah lingkungan karena tidak mengeluarkan emisi gas racun.
Pembuatan etanol, atau yang lebih sering disebut alkohol dalam perdagangan, sebagai aditif bahan bakar tidak jarang disalahgunakan menjadi minuman. Penyebabnya, harga jual etanol sebagai minuman lebih tinggi dibandingkan harga jual etanol sebagai bahan aditif bahan bakar. Oleh karena itu, penelitian dilanjutkan untuk menemukan alternatif-alternatif lainnya yang memiliki resiko penyimpangan yang lebih kecil. Salah satunya adalah isopropil alkohol (IPA). IPA adalah zat yang tidak beracun. Zat ini berpotensi menjadi bahan aditif bahan bakar karena merupakan salah satu hasil samping dari produksi berbahan baku gas alam, sehingga tersedia dalam jumlah yang cukup besar.
IPA yang biasanya dihasilkan adalah IPA dengan kandungan 95%-v dalam larutan, Padahal, agar dapat menjadi aditif bahan bakar, kemurniannya harus mencapai minimal 99,85%-v sehingga agar IPA tersebut dapat digunakan sebagai bahan aditif perlu dilakukan upaya untuk mendehidrasi IPA 95%-v menjadi IPA 99,85%-v. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan metode adsorpsi. Metode adsorpsi merupakan metode yang sederhana dan tidak membutuhkan biaya operasi yang terlalu tinggi. Namun, untuk merancang suatu kolom adsorpsi yang memberikan kinerja maksimal, baik untuk skala pilot maupun komersial, dibutuhkan data empiris dari percobaan. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian untuk memberikan data empiris adsorpsi isopropil alkohol yang dapat digunakan untuk merancang kolom adsorpsi baik untuk skala pilot maupun skala komersial.
Produksi Isopropil Alkohol Murni untuk Aditif Bensin




Comments

Popular posts from this blog

SOP Instalasi UPJ.doc - Contoh SOP

Proposal Penelitian - Penelitian Perancangan Alat Dan Pembuatan Biogas Dari Kotoran Ternak.docx

PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF GAMBARAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN TIK DI SMA NEGERI 1.doc