Posts

Showing posts from December, 2013

Penambahan Protein Belut Sawah Pada Pembuatan Edible Film Pati Tapioka Termodifikasi.pdf

Image
Pada akhir-akhir ini, penelitian yang mengarah ke perlindungan lingkungan (friendly environment) menjadi perhatian utama dalam segala bidang termasuk teknologi bahan kemasan pangan. Bahan kemasan pangan yang paling banyak digunakan saat ini adalah plastik. Ada beberapa alasan mengapa bahan kemasan ini banyak digunakan, diantaranya adalah: 1) mudah didapat; 2) harga relatif murah, dan; 3) mudah dicetak atau disablon. Namun, plastik mempunyai kelemahan, yaitu: 1) plastik tidak bisa dirombak (non-biodegradable) sehingga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, dan; 2) plastik dapat mencemari makanan yang dikemasnya karena adanya monomer-monomer penyusun plastik yang dapat terurai dari polimernya sehingga bereaksi dengan makanan dan ini dapat menyebabkan karsinogenik. Dengan demikian, penggunaan bahan kemasan plastik harus dikurangi. Ada beberapa cara yang telah dilakukan dalam mengurangi penggunaan plastik, yaitu pengembangan plastik yang bersifat biodegradable dan pengembangan bahan ke

BUDIDAYA LELE DAN BELUT.doc

Image
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan 1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi, 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, 3) pemasarannya relatif mudah dan 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah. Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Ikan lele bersifat noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Indonesia ikan lele mempunyai beberapa nama daerah, antara lain: ikan kalang ( Padang ), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi (Jawa Tengah). Sedang di negara lain dikenal denga

Solusi Jitu Ternak Belut.pdf

Image
Agus Hidayat menciptakan kolam belut yang ringkas, knockdown. Bahan bakunya potongan pipa besi air ledeng dan terpal. Itu solusi bagi peternak di perkotaan yang sering terganjal keterbatasan lahan. Dari sepetak tanah berukuran 3 m x 1 m di Malang, Jawa Timur, Agus memanen sekitar 10 kg belut dewasa sepanjang rata-rata 30 cm. Yang sesuatu luar biasa kolam gampang dibongkar-pasang. Nah, seandainya kelak Agus bosan, ia dapat membereskan kolam itu dalam waktu singkat, kurang dari 12 jam. Proses panen pun mudah. Kelebihan kolam desain Agus itu tidak dimiliki kolam semen dan kolam bambu yang banyak dipakai. Contoh kolam semen. Jumlah produksi dengan luasan serupa sama, tetapi kerepotan muncul bila panen. Jika tidak mau membobok kolam, belut ditangkap setelah media diserok secara manual. Itu memakan waktu seharian. “Dengan kolam pipa besi, panen cukup dengan membuka ikatan antarpipa sehingga terpal jatuh dan terbuka lebar,” ujar Agus. Sederhana Bahan kolam mudah didapat. Sel

Agribisnis Budidaya PETERNAKAN BELUT.doc

Image
Budidaya belut di indonesia bergaung mulai tahun 1997 ketika krisis moneter melanda negeri ini, masyarakat kita mulai banyak yang tertarik dengan budidaya belut karena beranggapan bahwa bisnis budidaya belut ini sangat menguntungkan, pada perkembangannya, maka bermunculan peternak belut yang lahir dari seminar dan pelatihan yang diadakan. Tetapi kebanyakan para peternak belut banyak sekali yang gagal. Dari masalah media, pakan, benih dan bahkan informasi cara-cara budidaya yang didapatnya itu menjadi factor utama kegagalan tersebut. Hingga saat ini pemain belut yang sukses masih bisa dihitung dengan jari mereka yang masih tetap eksis bertahan adalah sebagai petani pemijahan belut, supplier belut, pengepul dan pengrajin belut olahan. Untuk petani pembesaran jarang sekali mereka yang bisa bertahan lama, biasanya karena disebabkan factor kegagalan hingga menyerah tidak mau melangkah lagi dalam bisnis budidaya belut. Budidaya belut memang fenomenal seiring perkembangan informasi d

Aspek Biologi Belut Sawah, Monopterus albus Zuieuw.pdf

Image
Belut merupakan jenis ikan yang tidak bersisik, bentuknya hampir mirip ikan sidal Perbedaanya terletak dari ukuran tubuh serta bentuk sirip dada, punggung dan dad a yang tidak sempurna. Ketiga sirip tersebut mengalami perubahan menjadi sembui an kulit yang tidak berjari.Kandungan gizinya yang tinggi. menjad ikan ikan ini digemari masyarakat sebagai sumber protein hewani, pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan sebagai obat penambah darah, ....  sehingga dikhawatirkan kelestarian ikan ini akan terancam. Oleh karena itu. perlu dilakukan pembenihan secara buatan sebagai upaya menjaga kelestariannya Jenisbelut yang dikonsumsi masyarakat merupakan belut sawan dengan nama latin Monoptervs aibus Zuieuw. Selain itu, masih ada 3 Jems belut yang dapat dijumpai sepedi, belut rawaf Opbisiemon bengetense aiauSynbranchus berig$tensi$ Mt Clefl), belut iaut ( MacrotemacaiigsnB Cant) dan belut India ( Ampfiipnouscuchai ) KARAKTERISITIK ANATOIW, MORFOLOGI DAN HABITAT BELUT SAWAH ( MQnQptefus afbus