ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP) - POST PARTUM HARI KE-1 DENGAN NIFAS FISIOLOGIS.doc

File : ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP) - POST PARTUM HARI KE-1 DENGAN NIFAS FISIOLOGIS.doc



Cuplikan File : 



Masa nifas adalah waktu yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
                                             (Prawirohardjo, 2002: 122)
Masa nifas (puerpurium) adalah masa sesudahnya persalinan terhitung dari saat selesai persalinan sampai pulihnya kembali alat-alat kandungan .
                                             (Depkes, RI, 2004: 176)
Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lama masa nifas yaitu 6-8 minggu.
                                             (Muchtar, 1998: 115)
Masa nifas adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah kira-kira 6 minggu.
                                             (Kapita selekta jilid I, 2001: 316)

2.2 PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA IBU NIFAS
a.       Involusi uterus
Setelah plasenta lahir, uterus merupakan alat yang keras karena kontraksi dan relaksasi otot-otot. Fundus uteri 3 jari di bawah pusat, selama 2 hari berikutnya besarnya tidak seberapa berkurang, tetapi sesudah 2 hari uterus mengecil dengan cepat sehingga pada hari ke-10 tidak teraba lagi dari luar. Involusi terjadi karena masing-masing sel menjadi lebih kecil, cytoplasmanya yang berlebihan di buang. Involusi di sebabkan oleh proses autoksis, zat protein dinding rahim di pecah, di absorbsi, dan di buang dengan air kencing.
b.      Involusi tempat plasenta
Setelah persalinan tempat plasenta merupakan tempat dengan permukaan besar, tidak rata, dan kira-kira sebesar telapak tangan. Pada permulaan nifas plasenta mengandung pembuluh darah besar yang yang tersumbat oleh trombos. Biasanya luka yang demikian sembuh dengan menjadi parut. Tetapi luka bekas plasentanya tidak meninggalkan parut. Hal ini di sebabkan karena luka di lepaskan dari dasarnya dengan pertumbuhan endometrium baru di tambah permukaan luka.
c.       Perubahan pembuluh darah
Dalam kehamilan,uterus banyak pembuluh-pembuluh darah yang besar, tetapi karena setelah persalinan tidak di perlukan lagi peredaran darah yang banyak maka arteri harus mengecil lagi dalam masa nifas.
d.      Perubahan pada servik dan vagina
Beberapa hari setelah persalian, ostium eksternum dapat dilalui oleh 2 jari, pinggir-pinggirnya tidak rata tetapi retak-retak karena robekan dalam persalinan. pada servik terbentuk sel-sel otot baru hipersalifasiini dan karena terakhir retraksi dari serviks, robekan serviks manjadi sembuh. Walaupun begitu setelah involusi selesai ostium eksternum tidak serupa dengan keadaannya sebelum hamil. Pada umumnya ostium eksternum lebih besar dan ada retak-retak dan robekan-robakan pada pinggirnya, terutama pada pinggir sampingnya. Vagina yang sangat regang waktu persalinan lambat laun mencapai ukuran-ukurannya yang normal pada minggu ke-3 pada masa nifas rugae mulai tampak kembali.
e.       Dinding perut dan peritoneum
Setelah persalinan dinding perut longgar karena di regang begitu lama, tetapi pulih kembali dalam 6 minggu.
f.       Laktasi
Masing-masing buah dada terdiri dari 15-24 lobus yang terletak terpisah satu sama lain oleh jaringan lemas. Tiap lobus terdiri dari lobuli yang terdiri pula dari acini. Acini ini menghasilkan air susu. Tiap lobus mempunyai saluran halus untuk mengalirkan air susu, saluran ini disebut duktus laktiferus yang memusat menuju puting susu, dimana masing-masing bermuara. Keadaan buah dada pada 2 hari pertama nifas sama dengan keadaan dalam kehamilan. Pada waktu itu buah dada belum mengandung susu melainkan colostrums ysng di keluarkan dengan memijat areola mamae.
g.      Lochea
Adalah cairan yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas.
-          Lochea rubra
Berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, vernik kaseosa, lanugo, dan mekonium selama 2 hari pasca persalinan.
-          Lochea sanguinolenta
Berisi darah berwarna merah kuning dan lender, hari ke 3-7 persalinan.
-          Lochea serosa
Berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi pada hari ke 7-14 pasca persalinan.
-          Lochea alba
Cairan putih selama 2 minggu.

2.3 PERUBAHAN SISTEM TUBUH LAINNYA
a.       Suhu badan
Suhu badan pasca persalinan dapat naik lebih dari 0,5°C dari keadaan normal. Tetapi tidak lebih dari 39°C sesudah 12 jam pertama setelah melahirkan. Umumnya suhu badan kembali normal, bila lebih dari 38°C kemungkinan terjadi infeksi.
b.      Nadi
Nadi umumnya 60-80 x/menit dan segera setelah partus dapat terjadi takikardi. Bila terdapat takikardi dan badan tidak panas mungkin ada perdarahan berlebihan / penyakit jantung. Pada nifas umumnya denyut nadi lebih labil di banding suhu badan.
c.       Sistem perkemihan dan buang air besar
Miksi harus secepatnya dapat dilakukan sendiri. Bila kandung kemih penuh dapat dilakukan kateterisasi untuk mengistirahatkan kandung kencing sehingga kelancaran kedua sistem tersebut berlangsung dengan baik, BAB harus dilakukan setelah 2 hari PP.
d.      Sistem musculoskeletal
-          Terjadi penuruna tonus otot secara bertahap.
-          Kelainan bayi sering menimbulkan trauma musculo pubococygealdan sfingter mayor pubis.
-          Pada 24 jam PP terjadi nyeri, lemah pada kaki karena ketegangan otot dan penggunan tenaga.
e.       Sistem karsiovaskuler
-          Secara bertahap akan kembali normal karena cardiac output setelah 2-9 hari akan kembali seperti sebelum hamil.
-          Setelah 1 minggu PP volume darah akan kembali stabil.

2.4 PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU NIFAS
v  Peran sebagai ibu
-          Teori Reva Rubin
Penekanan teori Rubin pada pencapain peran ibu. Seorang ibu / wanita membutuhkan proses belajar melalui serangkaian aktivitas berupa latihan-latihan. Pencapain peran ibu di mulai selama hamil sampai 6 bulan setelah persalinan.
-          Teori Ramonat T Marcer
Penekanan pada stress ante partum dan pencapaian peran ibu. Menjadi seorang ibu berarti memperoleh identitas baru yang membutuhkan pemikiran dan pengenalan yang lengkap tentang diri sendiri. Ada beberapa tahap dalam pelaksanaan peran ibu:
1.      Antisipatori
Yaitu masa sebelum menjadi ibu, penyesuaian social dan psikologi terhadap peran barunya dengan mempelajari apa yang di butuhkan untuk menjadi seorang ibu.
2.      Formal
Yaitu dimulai dengan peran sesungguhnya seorang ibu.
3.      Informal
Yaitu ibu mampu menemukan jalan yang baik untuk melaksanakan peran seorang ibu.
4.      Personal
Yaitu wanita yang telah mahir dalam melaksanakan perannya.
-          Teori Jean Ball
Penekanan pada agar ibu mampu melaksanakan tugas sebagai ibu baik fisik dan psikologis. Factor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan teori ini terbentuk 3 element:
1.      Pelayanan maternitas.
2.      Pandangan masyarakat terhadap keluarga.
3.      support terhadap kepribadian wanita.
-          Bounding dan Attachment
1.      Menurut Nelson
ü  Bounding : dimulainya interaksi emosi sensorik, fisik antara orang tua dan bayi segera setelah lahir.
ü  Attachment : ikatan efektif yang terjadi diantara individu (pencurahan perhatian, hubungan emosi, dan fisik yang akrab).





Comments

Popular posts from this blog

Power Point Makalah Hukum - Penanggungan Hutang.ppt

Proposal Penelitian Skripsi Jaringan_Komputer.doc

PROPOSAL PENELITIAN KUALITATIF GAMBARAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN TIK DI SMA NEGERI 1.doc