Solusi Jitu Ternak Belut.pdf
Agus Hidayat menciptakan kolam belut yang ringkas, knockdown.
Bahan bakunya potongan pipa besi air ledeng dan terpal. Itu solusi
bagi peternak di perkotaan yang sering terganjal keterbatasan lahan.
Dari sepetak tanah berukuran 3 m x 1 m di Malang, Jawa Timur, Agus
memanen sekitar 10 kg belut dewasa sepanjang rata-rata 30 cm. Yang sesuatu
luar biasa kolam gampang dibongkar-pasang. Nah, seandainya kelak Agus
bosan, ia dapat membereskan kolam itu dalam waktu singkat, kurang dari
12 jam. Proses panen pun mudah.
Kelebihan kolam desain Agus itu tidak dimiliki kolam semen dan kolam
bambu yang banyak dipakai. Contoh kolam semen. Jumlah produksi dengan
luasan serupa sama, tetapi kerepotan muncul bila panen. Jika tidak mau
membobok kolam, belut ditangkap setelah media diserok secara manual. Itu
memakan waktu seharian. “Dengan kolam pipa besi, panen cukup dengan
membuka ikatan antarpipa sehingga terpal jatuh dan terbuka lebar,” ujar
Agus.
Sederhana
Bahan kolam mudah didapat. Selain pipa besi, Agus hanya memakai
besi siku-siku dan kawat tipis. Pipa berdiameter 1,5—2 m masing-masing
.................
sepanjang 1 m dan 3 m dibuat seperti balok
persegi panjang. Setiap ujung pipa dibuat
ulir untuk mengikat besi siku-siku saat
menyambungkan antarpipa. Pipa tiang
pancang dilebihkan sekitar 10 cm
untuk ditanam sebagai fondasi. Agar
rangka kolam lebih kuat, di bagian
tengah balok diberi 4 batang besi cor
yang panjangnya mengikuti ukuran setiap sisi kolam.
Selanjutnya untuk memperkuat pegangan terpal, dinding rangka diberi kawat
ram.
Terakhir terpal dipasang mengikuti besar kolam. Supaya bagian atas terpal
tidak jatuh, setiap ujungnya diikat kawat. Ikatan itu dipakai juga di beberapa
titik sepanjang keliling atas kolam. Namun, jika ingin lebih kuat lagi, bagian
atas terpal dapat dipatok dengan kawat tebal berukuran di atas 10 mm. Total
biaya pembuatan kolam sekitar setengah juta rupiah.
Media fermentasi
Agus menuturkan, ia memakai media fermentasi untuk memelihara belut.
Media berupa campuran jerami, pelepah pisang, kompos, pupuk kandang,
dan lumpur itu, dibuat di luar kolam. Alasannya, proses pematangan media
berlangsung lebih cepat. Bila mematangkan di kolam waktunya bisa lebih dari
sebulan. Itu pun belum tentu semua bahan media menjadi matang.
Media dibuat dengan mencacah jerami dan pelepah pisang. Cacahan itu
lantas dicampur kompos dan pupuk kandang, .....
DOWNLOAD DI SINI
Bahan bakunya potongan pipa besi air ledeng dan terpal. Itu solusi
bagi peternak di perkotaan yang sering terganjal keterbatasan lahan.
Dari sepetak tanah berukuran 3 m x 1 m di Malang, Jawa Timur, Agus
memanen sekitar 10 kg belut dewasa sepanjang rata-rata 30 cm. Yang sesuatu
luar biasa kolam gampang dibongkar-pasang. Nah, seandainya kelak Agus
bosan, ia dapat membereskan kolam itu dalam waktu singkat, kurang dari
12 jam. Proses panen pun mudah.
Kelebihan kolam desain Agus itu tidak dimiliki kolam semen dan kolam
bambu yang banyak dipakai. Contoh kolam semen. Jumlah produksi dengan
luasan serupa sama, tetapi kerepotan muncul bila panen. Jika tidak mau
membobok kolam, belut ditangkap setelah media diserok secara manual. Itu
memakan waktu seharian. “Dengan kolam pipa besi, panen cukup dengan
membuka ikatan antarpipa sehingga terpal jatuh dan terbuka lebar,” ujar
Agus.
Sederhana
Bahan kolam mudah didapat. Selain pipa besi, Agus hanya memakai
besi siku-siku dan kawat tipis. Pipa berdiameter 1,5—2 m masing-masing
.................
sepanjang 1 m dan 3 m dibuat seperti balok
persegi panjang. Setiap ujung pipa dibuat
ulir untuk mengikat besi siku-siku saat
menyambungkan antarpipa. Pipa tiang
pancang dilebihkan sekitar 10 cm
untuk ditanam sebagai fondasi. Agar
rangka kolam lebih kuat, di bagian
tengah balok diberi 4 batang besi cor
yang panjangnya mengikuti ukuran setiap sisi kolam.
Selanjutnya untuk memperkuat pegangan terpal, dinding rangka diberi kawat
ram.
Terakhir terpal dipasang mengikuti besar kolam. Supaya bagian atas terpal
tidak jatuh, setiap ujungnya diikat kawat. Ikatan itu dipakai juga di beberapa
titik sepanjang keliling atas kolam. Namun, jika ingin lebih kuat lagi, bagian
atas terpal dapat dipatok dengan kawat tebal berukuran di atas 10 mm. Total
biaya pembuatan kolam sekitar setengah juta rupiah.
Media fermentasi
Agus menuturkan, ia memakai media fermentasi untuk memelihara belut.
Media berupa campuran jerami, pelepah pisang, kompos, pupuk kandang,
dan lumpur itu, dibuat di luar kolam. Alasannya, proses pematangan media
berlangsung lebih cepat. Bila mematangkan di kolam waktunya bisa lebih dari
sebulan. Itu pun belum tentu semua bahan media menjadi matang.
Media dibuat dengan mencacah jerami dan pelepah pisang. Cacahan itu
lantas dicampur kompos dan pupuk kandang, .....
DOWNLOAD DI SINI
Comments
Post a Comment