ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP) - Literatur Keperawanan.doc
Cuplikan File :
Masalah Keperawanan (virginitas) sampai saat ini masih
menjadi suatu permasalahan yang sangat urgen dan slalu diperdebatkan, padahal
masalah tersebut hanyalah masalah sepele kemudian menjadi mitos yang mendarah
daging dalam pandangan masyarakat, dulunya saya pun berpendapat tidak akan
menerima istri yang tidak perawan lagi, namun setelah difikir dan
ditimang-timang ternyata anggapan tersebut ada sedikit kekeliruan, terlebih
lagi setelah saya membaca tentang seorang laki-laki muda yang bertanya pada
dokter pengasuh rubrik kesehatan di sebuah website. “Dok, mengapa di malam pertama istri saya tidak
mengeluarkan darah ya? Apakah istri saya sudah tidak perawan?” Jawaban sang
dokter ternyata sangat menarik dan sangat bijak. Ia memulainya dengan kalimat,
“Berapa liter darahkah yang Anda butuhkan untuk meyakinkan diri bahwa istri
Anda masih perawan?” Selanjutnya dokter itu menjelaskan bahwa robeknya selaput
dara tidak harus ditandai dengan perdarahan. Selaput dara atau dalam bahasa
medisnya dikenal sebagai hymen, adalah membran tipis yang sebenarnya secara
biologis tidak berfungsi namun mempunyai beban kultural dan psikologis yang
sangat berat bagi wanita. Utuh tidaknya selaput ini akan menentukan langgeng
tidaknya ikatan perkawinan bagi sebagian orang. Ditambah lagi pemahaman banyak
orang mengenai selaput dara yang cenderung berbau mitos ketimbang faktanya.
Berdasarkan penelitian terhadap pasien yang datang di
Klinik Pasutri Dokter Boyke Dian Nugraha menunjukkan 83 persen laki-laki
menghendaki calon istrinya masih perawan. kemudian dokter Boyke berkata “Saya
sempat kaget sebab persentase demikian tinggi. Pria Indonesia
cenderung munafik, mereka menginginkan calon istrinya masih perawan. Padahal
mereka pula yang merusak keperawanan wanita,” kata dr. Boyke Dian di sela-sela
seminar nasional Problema dan Realitas Seks Masa Kini yang diselenggarakan
Fakultas Kedokteran Unsoed.
Kata perawan (dalam kamus bahasa Indonesia ), atau virgin (dalam
bahasa Inggris), maupun bikr (dalam bahasa Arab) mempunyai arti seseorang yang
belum pernah disentuh atau belum pernah menikah dan belum pernah berhubungan
intim dengan lawan jenis maupun sesama jenis. Dan kata perawan dalam bahasa
indonesia bersinonim dengan kata gadis yang mempunyai arti yang sama, namun
jika diteliti, ternyata kata gadis tersebut berasal dari bahasa Arab yang
berarti suci, atau keperawanan adalah lambang kesucian dari seorang wanita.yang
menjadi permasalahan saat ini adalah keperawanan yang selalu diidentikkan dengan
pecahnya selaput darah yang telah menjadi mitos di masyarakat, padahal faktanya
secara medis, robeknya selaput dara tidak harus diikuti dengan keluarnya bercak
darah. Ada
beberapa faktor yang menjadi penyebabnya :
1. Terlalu rapuh
Bisa jadi selaput dara itu sudah robek sebelumnya karena
terlalu rapuh. Beberapa jenis olahraga seperti berkuda, bela diri, bersepeda
dan sebagainya bisa menjadi penyebab robeknya selaput darah. Apalagi kalau
selaput darahnya termasuk jenis yang rapuh.
2. Kelewat elastis
Tidak adanya bercak darah di malam pertama mungkin saja
disebabkan belum robeknya selaput darah karena sifatnya sangat elastis. Harap
diketahui, membran ini sangat fleksibel. Pada beberapa kasus ditemukan bahwa
elastisitas selaput darah memungkinkannya tidak robek pada waktu pertama kali
berhubungan seksual. Bahkan ada yang baru koyak setelah wanita tersebut
melahirkan!
3. Darahnya tidak banyak
Atau bisa saja sebenarnya keluar bercak darah, tapi
karena sangat sedikit sehingga tidak mudah terlihat oleh mata. Banyak orang
yang mengira kalau selaput darah robek akan keluar banyak darah. Padahal karena
sedemikian tipisnya, selaput darah yang robek tidak selalu menyebabkan keluar
darah dalam jumlah banyak.
4. Tidak punya selaput darah
Perkembangan teknologi memungkinkan dilakukannya
penelitian tentang selaput darah secara mendalam. Hasilnya ternyata sangat
mengejutkan karena dalam penelitian yang dilakukan para seksolog ditemukan
beberapa perempuan yang sejak lahir memang tidak memiliki membran ini. Pada
kasus ini keberadaan selaput darah tidak selalu membuktikan bahwa perempuan
belum pernah melakukan hubungan seksual masih teruji kegadisannya.
MACAM-MACAM
BENTUK SELAPUT DARAH
Ternyata tidak hanya
tubuh yang bisa dilihat bentuknya, selaput darah pun mempunyai bentuk dengan
derajat kelembutan dan fleksibilitas yang berbeda-beda. Semuanya bersifat
individual, seperti penelitian yang dilakukan Frank H. Netter, MD. yang termuat
dalam bukunya The Human Sexuality. Menurutnya ada bermacam bentuk selaput
darah, yaitu :
Download Di Sini
Link : Download Langsung Kumpulan File Asuhan Keperawatan (Askep) Klik Di Sini *Biaya Jasa
Comments
Post a Comment