ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP) - asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan penyulit robekan jalan lahir.doc



File : ASUHAN KEPERAWATAN (ASKEP) - asuhan kebidanan pada ibu bersalin dengan penyulit robekan jalan lahir.doc



Cuplikan File :



2.1 Konsep Dasar Robekan Jalan Lahir
2.1.1 Pengertian
a.       Robekan adalah terputusnya kontinyuitas jaringan.
(Kamus Lengkap Kedokteran : 109)
b.      Jalan lahir terdiri atas jalan lahir bagia keras dan jalan lahir bagian lunak yang harus di lewati oleh janin dalam proses persalinan pervaginam.
 (Ilmu Bedah Kebidanan : 1)
c.       Robekan jalan lahir adalah robekan yang selalu memberikan perdarahan dalam jumlah yang bervariasi banyaknya yang berasal dari perineum, vagina serviks, dan uterus.
(Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, & KB untuk pendidikan bidan : 308)
2.1.2 Klasifikasi
2.1.2.1 Perineum
a.       Pengertian
Perineum adalah bagian terendah  badan yaitu sabuah garis yang menyambung kedua tuberositas iskhil, membaginya menjadi daerah depan garis ini yaitusegitiga urogenital dan belakangnya ialah segitiga anal.                                                   (anatomi fisiologi , evelyn : 256)
b.      Etiologi
1.      Secara umum
a.       Kepala janin terlalu cepat lahir
b.      Persalinan tidak dipimpin sebagaimana mestinya
c.       Sebelumnya pada perineum terdapat banyak jaringan parut
d.      Pada persalinan dengan distosia bahu
2.      Faktor maternal
a.       Partus presipitatus yang tidak dikendalikan dan tidak di tolong
b.      Pasien tidak mampu berenti mengejan
c.       Partus di selesaikan secara tergesa-gesa dengan dorongan fundus yang berlebihan
d.      Edema dan kerapuhan pada perineum
e.       Perluasan perineum
3.      Faktor janin
a.       Bayi yang besar
b.      Posisi kepala bayi yang normal
c.       Kelahiran bokong
d.      Ekstraksi forsep yang sukar
e.       Distosia bahu
(Ilmu kebidanan, patologi & fis. Persalinan : 451-452)
c.       Tingkat robekan perineum
A. Tingkat I    : Robekan hanya terjadi pada selaput lendir vaginadengan atau tanpa mengenai kulit perineum sedikit.
B. Tingkat II   : Robekan yang terjadi lebih dalam yaitu mengenai selaput lendir vagina dan muskulus perinea trasvesalis tapi tidak mengenai sfingter ani
C. Tingkat III  : Robekan yang terjadi mengenai seluruh perineum sampai mengenai otot-otot sfingter ani
D. Tingkat IV : Robekan meluas keseluruh kulit perineum membran mukosa vagina, senrum tendineum perinei, sfingter ani dan mukosa rektum.
                                                            (Ilmu Bedah Kebidanan :175)










d.      Patofisiologi

Perineum kaku                                                      Kesalahan memimpin
Kepala janin terlalu cepat lahir                              Persalinan




Regangan Perineum
Robekan Perineum



Tingkat I              Tingkat II             Tingkat III               Tingkat VI
Pada selaput         Pada selaput            Robekan sampai       Robekan
Lendir vagina        lendir vagina          dengan otot               sampai dengan
(tanpa mengenal    otot perinea            sfingter ani                otot sfingter
Kulit perineum)     trans versalis                                             ani + mukosa

e.       Penanganan
Ø  Persiapan alat
-          Wadah DTT ber isi : sarung tangan, pemegang jarum, jarum jahit
-          Cairan antiseptik (alkohol, betadin)
-          Anastesi : lidokain 1%
Ø  Persiapan pasien
Ibu posisi litotomi, pasang kain bersih di bawah bokong, atur lampu kearah vulva atau perineum bersihkan dengan cairan antiseptik
Ø  Persiapan petugas
Lepas perhiasan dan cuci tangan, pakai sarung tangan DTT untuk memasukkan lidokain 1% kedalam spuit kemudian pakai sarung tangan lain


f.       Perawatan pasca persalinan
·  Apabila terjadi robekan tingkat IV berikan antibiotik profilaksis dosis tunggal :
-          Ampicilin 500 mg/oral
-          DHN metronidazol 500 mg/oral
·  Observasi tanda-tanda infeksi
·  Jangan lakukan pemeriksaan rectal atau enema 2 mgg
·  Berikan pelembut keses selama 1 mg/oral

Teknik menjahit robekan perineum
A. Tingkat I       : Dapat di lakukan hanya menggunakan cutgut yang di jahitkan secara jelujur (continous sutare) atau dengan cara angka delapan (figure of eight)
B. Tingkat II               :  - Jika dijumpai pinggir robekan yang tidak rata aalh brgerigi maka pinggir yang bergerigi harus di rapikan lebih dulu
- Pinggir robekan kanan, kiri masing-masing di klem kemudian di gunting dan di lakukan penjahitan
- Mula-mula otot din jahit catgut, selaput lendir vagina di jahit dengan catgut secara terputus atau jelujur
- Penjahitan selaput lendir vagina di mulai dari puncak robekan
- Terakhir kulit perineum di jahit dengan benang sutera secara terputus
C. Tingkat III  :  - Dinding depan rektum yang robek di jahit dulu
- Fasia perifektal dan fasia septm rekto vaginal di jahit dengan catgut kromik sehingga bertemu kembali
- Ujung-ujung otot sfingter ani yang terpisah di klem dengan klemplen lurus kemudian dijahit dengan 2-3 jahitan catgut kromik
- Robekan dijahit lapis demi lapisseperti menjahit robekan perineum tingkat II




2.1.2.2 Vagina
a.       Pengertian
Ø  Vagina adalah saluran potensial yang terbentang dari vulva ke uterus yang berjalan ke atas dan ke belakang sejajar dengan pintu masuk pelvis dan dikelilingi serta di topang oleh otot-otot dasar pelvis.
Ø  Vagina adalah tabung berotot yang dilapisi membran dari jenis epitelium bergaris yang khusus, di aliri pembuluh darah dan serabut saraf secara berlimpah.
b.      Klasifikasi robekan jalan lahir pada vagina
Ø  Kolporeksi
a.       Pengertian
Kolporeksi adalah suatu keadaan di mana terjadi  robekan di pada vagina baian atas sehingga sebagian serviks uteri dan vagina terlepas yang dapat memanjang atau melintang.
b.      Etiologi
1.      Pada persalinan dengan EPD   sehingga terjadi regangan segmen bahwa uttrus dengan servix uteri tidak terjepit antara kepala janin dan tulang panggul.
2.      Trauma sewaktu mengeluarkan placenta manual
3.      Pada saat coitus yang kasar di sertai kekerasan
4.      Kesalahan dalam memasukkan tangan oleh penolong ke dalam uterus.
c.       Komplikasi
1.      Perdarahan terjadi jika robekan lebar, dalam, dan lebih mengenai pembuluh darah
2.      Infeksi, jika robekan tidak ditangani dengan semestinya bahkan dapat timbul septikemi.
Ø  Robekan dinding vagina
a.       Pengertian
Robekan dinding vagina adalah robekan pada dinding vagina yang mengenai pembuluh darah.

...........................................................................dst

Download Di Sini


Link : Download Langsung Kumpulan File Asuhan Keperawatan (Askep) Klik Di Sini *Biaya Jasa

Comments

Popular posts from this blog

Power Point Makalah Hukum - Penanggungan Hutang.ppt

Proposal Penelitian Skripsi Jaringan_Komputer.doc

Proposal Kewirausahaan - Wirausaha - Usaha Produk Makanan.docx